Gambaran Umum
Pada pemilihan umum legislatif 2024, sejumlah artis nasional kembali terpilih sebagai anggota parlemen, di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sebanyak 580 calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, 24 di antaranya berlatar belakang artis.
Kehadiran artis di kancah politik memang bukan hal baru, mengingat beberapa artis sebelumnya juga pernah menduduki posisi sebagai anggota parlemen. Namun, lagi-lagi kehadiran artis di legislatif kembali memunculkan pertanyaan terkait peran aktif mereka dalam menjalankan tugas-tugas legislasi.
Salah satu alasan mengapa artis-artis ini terpilih adalah popularitas mereka yang besar di kalangan masyarakat. Dengan
basis penggemar yang kuat, mereka mampu mendapatkan dukungan suara yang signifikan dalam pemilu. Namun, hal ini juga
sering kali memicu keraguan tentang kemampuan mereka dalam memahami isu-isu politik dan kebijakan publik secara
mendalam. Popularitas sebagai selebriti dianggap tidak selalu sejalan dengan kompetensi dalam menjalankan tugas sebagai
wakil rakyat yang membutuhkan pemahaman atas regulasi, undang-undang, serta kepentingan masyarakat luas.
Peran artis sebagai anggota DPR
Menyuarakan Aspirasi Rakyat: Mereka diharapkan bisa menyampaikan aspirasi publik, terutama dari kalangan penggemar atau
komunitas yang mereka kenal.
Mendorong Pengembangan di Industri Kreatif: artis bisa menjadi pendorong kuat untuk kebijakan yang mendukung industri
kreatif, hak pekerja seni, perlindungan hak cipta, dan pengembangan budaya.
Memberi Perspektif Baru: Dengan latar belakang yang berbeda dari politisi Nasional, artis bisa membawa sudut pandang
segar dalam berbagai isu. Mereka bisa berkontribusi pada diskusi kebijakan yang terkait dengan media, hiburan, dan
kreativitas
Komunikasi yang Efektif Masyarakat dan Pemerintah: Popularitas artis memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan
masyarakat lebih luas, dan mereka bisa menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah, membantu menyampaikan isu-isu
penting dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh publik.
Banyak Artis masuk menjadi anggota legislatif negara
PRO :
Mudah dikenal dan dekat dengan masyarakat: Ini memudahkan mereka mendapat dukungan saat pemilu, dan mereka bisa menyuarakan apa yang diinginkan masyarakat.
Membawa perubahan di bidang seni dan budaya: Karena mereka berasal dari dunia hiburan, artis bisa membantu membuat kebijakan yang mendukung pekerja seni dan budaya. Mereka bisa jadi pembela yang baik untuk industri kreatif.
Pandangan yang berbeda: Mereka bisa memberi sudut pandang baru, terutama soal media, hiburan, dan kehidupan masyarakat.
KONTRA :
Kurang pengalaman politik: Banyak yang khawatir karena artis sering dianggap tidak punya cukup pengetahuan tentang politik dan pemerintahan, Ini bisa membuat mereka kurang efektif dalam membuat kebijakan.
Kemampuan Kinerja dipertanyakan: tidak semua artis dianggap punya kemampuan untuk bekerja di DPR. Ada yang takut mereka hanya mengejar jabatan karena popularitas, bukan karena ingin bekerja serius.
Lebih fokus ke pencitraan: Beberapa orang khawatir artis lebih mementingkan tampil di media atau menjaga citra ketimbang melakukan pekerjaan penting di DPR, seperti hadir dalam rapat dan membuat undang-undang.
Sub Sosiolis Perbandingan dari periode legislatif sebelumnya ada berapa yg punya latarbelakang artis dan Perbandingan negara lain
Pada Periode Legislatif 2019-2024 terdapat sejumlah 10 orang artis yang terpilih untuk menjadi anggota Legislatif, sedangkan di Periode Legislatif 2024-2029 terdapat peningkatan yang lumayan besar terhadap anggota Legislatif yang berasal dari kalangan arti yaitu sejumlah 24 orang yang terpilih sebagai anggota DPR. Perbandingan 2 Negara dengan Sistem Politik :
Amerika Serikat: Di AS, artis telah lama terlibat dalam politik. Popularitas artis di Amerika Serikat dianggap sebagai aset politik karena mereka memiliki platform besar untuk berkomunikasi dengan publik.
Singapura: Cenderung difokuskan pada individu yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan pengalaman di bidang profesional, baik di sektor publik maupun swasta, ini membuat kemungkinan artis masuk ke legislatif sangat kecil.
Sikap DPM Untar
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) menunjukkan sikap kritis terhadap banyaknya artis yang terpilih menjadi anggota DPR. Mereka menghargai potensi artis dalam menarik minat generasi muda terhadap politik, namun juga mengkhawatirkan kurangnya pemahaman mendalam tentang isu-isu kebijakan yang kompleks. DPM menekankan pentingnya kompetensi dan integritas dalam menjalankan peran sebagai wakil rakyat, dan mendorong agar semua anggota DPR, termasuk artis, mendapatkan pendidikan politik yang memadai. Hal ini diharapkan dapat memastikan bahwa aspirasi masyarakat terwakili dengan baik dan substansial dalam pengambilan keputusan